Pemijahan merupakan proses pengeluaran sel telur atau sel sperma oleh induk ikan. Ada beberapa metode pemijahan ikan, yaitu alami dan buatan. Keberhasilan pemijahan sangat ditentukan oleh tingkat kematangan gonad. Oleh karenanya, induk yang akan dipijahkan, sebelumnya dilakukan seleksi terlebih dahulu untuk menentukan induk yang benar-benar siap untuk dipijahkan agar benih yang dihasilkan berkualitas. untuk memperoleh induk yang berkwalitas kami menyarankan memakai Formula Treatment Induk Ikan lele GONADMAX untuk induk ikan lele betina dan LONGJACK untuk induk ikan lele jantan.
Pemijahan secara buatan yaitu dengan menggunakan rangsangan hormon seperti GONADORELIN, TESTOLIC, OVAPRIM DAN OVASPEC yang kemudian pengeluaran sel telur dilakukan secara stripping, metode ini dikenal dengan induced breeding. Metode stripping (pengurutan) merupakan metode pemijahan buatan pada ikan dengan cara pengambilan sel sperma dan sel telur secara manual. Metode pemijahan buatan ini merupakan metode alternatif dari pemijahan alami agar menghasilkan benih yang berkualitas dan berkelanjutan. Banyak kalangan masyarakat khususnya pembudidaya ikan yang belum mengetahui pemijahan dengan metode stripping (pengurutan).
Untuk pemijahan metode Striping dibagi beberapa sesi
1. SESI PERSIAPAN KOLAM PEMIJAHAN
Kolam pemijahan / kolam untuk penebaran telur dipastikan harus bersih dan steril, dikarenakan jika ada lumut / bakteri maka dipastikan penetasan telur kurang maksimal dan terjadi bonor / telur gagal menetas.
Cek juga volume air untuk kolam penebaran telur, diusahakan kolam yang sudah dibersihkan di isi air setinggi 45 cm, hal ini dilakukan untuk mempermudah proses penebaran telur dan melindungi telur dari sinar matahari secara langsung. kontrol juga pipa saringan yang terdapat di pembuangan air, apakah benar benar aman dan saringan dalam posisi benar tidak terjadi kebocoran / berlubang. Untuk volume penebaran telur kami memakai kolam berukuran lebar 2 meter panjang 5 meter dengan ketinggian sekitar 50 cm dapat di tebar telur dengan bobot ikan betina 1,5 kg/ekor sebanyak 4 ekor.
2. SESI PEMILIHAN INDUK BERKWALITAS
Selanjutnya sesi pemilihan induk betina dan jantan untuk proses striping mempunyai ciri ciri sebagai berikut :
Induk Betina
- Bobot di atas 8 ons
- Kantung telur di perut sudah berisi telur
- Gerakan lincah
- Tidak ada luka di bagian tubuh induk ikan
Induk Jantan
- Bobot di atas 8 ons
- Badan / body induk jantan tidak gemuk
- Kelamin Jantan masih utuh tidak luka
- Gerakan Lincah
- Tidak ada luka di bagian tubuh induk ikan
Sebagai Dasar pencampuran / perbandingan Pemijahan Striping, kami memakai metode bobot induk dengan ukuran 3 Kg untuk total berat induk betina dan induk jantan 1 Kg untuk hasil yang lebih bagus.
sebelumnya kami menyarankan agar kolam induk dikuras total agar induk ikan tidak mengalami stres waktu kita seleksi, jika sudah menyeleksi induk yang akan di pijah segera pindah ketempat / wadah yang bersih dan akan berlanjut pada proses penimbangan bobot dan penyuntikan hormon.
3. SESI PENIMBANGAN BOBOT DAN SUNTIK HORMON
Setelah kita menyeleksi induk betina dan pejantan yang sudah siap, hal yang harus kita lakukan selanjutnya adalah pengukuran berat / bobot induk ikan betina dan jantan, hal ini bertujuan untuk mengetahui ukuran bobot pada suatu dosis hormon yang akan disuntikkan ke induk ikan.
Kami menggunakan hormon Gonadorelin untuk induk betina dan Hormon Testolic untuk induk jantan, dengan Takaran untuk Metode Striping sebagai berikut
Bobot induk betina 1 Kg disuntik Gonadorelin dengan dosis 0,8 ml - 1 ml tanpa campuran pengencer
Bobot induk jantan 1 Kg disuntik Testolic dengan dosis 0.3 ml - 0.5 ml tanpa campuran pengencer
Dosis Pemijahan secara alami :
Bobot induk betina 1 Kg disuntik Gonadorelin dengan dosis 0,5 ml - 0,8 ml tanpa campuran pengencer
Bobot induk jantan 1 Kg disuntik Testolic dengan dosis 0.5 ml - 1 ml tanpa campuran pengencer
Tehnik Penyuntikan dengan cara menyuntikkan dibagian punggung kanan dan kiri dengan kemiringan sekitar 30 derajat menghadap kepala induk ikan dan kedalaman jarum sekitar 1,5 cm, hal ini supaya Hormon Perangsang tadi benar benar masuk ke daging induk ikan dan tidak salah sasaran ke daerah pencernaan.
Pada saat penyuntikan kurangi gerakan yang bersifat mendadak, karena induk ikan akan bergerak kaget dan dikhawatirkan akan terluka. oleh karena itu proses penyuntikan sebaiknya dilakukan 2 orang dan selama proses penyuntikan disarankan induk ikan di bungkus kain bersih.
Setelah proses penyuntikkan Hormon selesai maka segera taruh induk ikan ke dalam kolam karantina yang sudah bersih dengan ketinggian air minimal 20 cm. Hormon akan bereaksi selama 8 jam biar induk tetap tenang di dalam kolam karantina, usahakan tutup kolam / kasih daun pisang agar induk ikan tidak banyak gerak dan nyaman pada saat proses karantina selama 8 jam kedepan.
4. SESI STRIPING DAN PENGAMBILAN SPERMA
Setelah menunggu 8 jam dari proses penyuntikan awal maka induk sudah bisa dimulai untuk proses Pengambilan telur dan sperma, sebelumnya persiapkan dahulu peralatan yang dibutuhkan untuk proses ini
Setelah kita menyeleksi induk betina dan pejantan yang sudah siap, hal yang harus kita lakukan selanjutnya adalah pengukuran berat / bobot induk ikan betina dan jantan, hal ini bertujuan untuk mengetahui ukuran bobot pada suatu dosis hormon yang akan disuntikkan ke induk ikan.
Kami menggunakan hormon Gonadorelin untuk induk betina dan Hormon Testolic untuk induk jantan, dengan Takaran untuk Metode Striping sebagai berikut
Bobot induk betina 1 Kg disuntik Gonadorelin dengan dosis 0,8 ml - 1 ml tanpa campuran pengencer
Bobot induk jantan 1 Kg disuntik Testolic dengan dosis 0.3 ml - 0.5 ml tanpa campuran pengencer
Dosis Pemijahan secara alami :
Bobot induk betina 1 Kg disuntik Gonadorelin dengan dosis 0,5 ml - 0,8 ml tanpa campuran pengencer
Bobot induk jantan 1 Kg disuntik Testolic dengan dosis 0.5 ml - 1 ml tanpa campuran pengencer
Tehnik Penyuntikan dengan cara menyuntikkan dibagian punggung kanan dan kiri dengan kemiringan sekitar 30 derajat menghadap kepala induk ikan dan kedalaman jarum sekitar 1,5 cm, hal ini supaya Hormon Perangsang tadi benar benar masuk ke daging induk ikan dan tidak salah sasaran ke daerah pencernaan.
Pada saat penyuntikan kurangi gerakan yang bersifat mendadak, karena induk ikan akan bergerak kaget dan dikhawatirkan akan terluka. oleh karena itu proses penyuntikan sebaiknya dilakukan 2 orang dan selama proses penyuntikan disarankan induk ikan di bungkus kain bersih.
Setelah proses penyuntikkan Hormon selesai maka segera taruh induk ikan ke dalam kolam karantina yang sudah bersih dengan ketinggian air minimal 20 cm. Hormon akan bereaksi selama 8 jam biar induk tetap tenang di dalam kolam karantina, usahakan tutup kolam / kasih daun pisang agar induk ikan tidak banyak gerak dan nyaman pada saat proses karantina selama 8 jam kedepan.
4. SESI STRIPING DAN PENGAMBILAN SPERMA
Setelah menunggu 8 jam dari proses penyuntikan awal maka induk sudah bisa dimulai untuk proses Pengambilan telur dan sperma, sebelumnya persiapkan dahulu peralatan yang dibutuhkan untuk proses ini
- Alkohol
- Nacl 3 botol
- Wadah / Baskom
- Gunting
- Pisau yang tajam / sudah di asah
- Tissue
- Serbet / kain bersih.
Jika peralatan sudah siap langkah pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan wadah / baskom telur dan sperma dengan cairan alkohol, serta gunting hal ini dilakukan agar bakteri yang berada diperalatan benar2 bersih dan steril, keringkan dengan tissue dan pastikan wadah benar benar kering.
Kedua siapkan NACL sebanyak 2 botol tuangkan ke wadah / baskom untuk perendaman sperma
Ketiga pengambilan sperma, hal ini dilakukan 2 orang, orang ke 1 bertugas menyembelih induk pejantan untuk mengambil sperma dan orang ke 2 bertugas mengelap sperma dengan tissue kemudian mencuci dengan nacl agar darah / lendir yang masih menempel di sperma benar benar bersih dan steril. kemudian sperma yang sudah dibersihkan tadi langsung ditaruh di wadah dg larutan NACL tanpa dicacah / digunting dahulu dan biarkan utuh.
Keempat jika sudah melakukan pengambila sperma maka langkah selanjutnya pengambilan telur induk betina, angkat induk betina dari kolam karantina secara pelan pelan kemudian taruh di atas permukaan lantai / tanah dengan alas sak / plastik bekas pakan hal ini agar induk ikan bersih dan tidak terkena kotoran, jika induk ikan betina bergerak secara agresif maka segeram siram dengan air secara perlahan lahan, jika kondisi sudah nyaman maka segera bungkus dengan kain bersih dan lakukan proses striping. langkah ini lebih akurat dan efisien dilakukan dua orang. Orang ke 1 berperan sebagai pengurut kantung telur dengan posisi tangan kiri memegang kepala induk ikan dan tangan kanan mengurut perut ikan secara perlahan lahan, Orang ke 2 berperan memegang ekor induk ikan agar tidak bergerak, dan memastikan tidak ada kotoran dari induk ikan dan darah yang jatuh ke wadah. Jika ada kotoran dan darah segera bersihkan dengan tissue.
5. SESI PENEBARAN TELUR
Sesi pembuahan dan penebaran telur adalah sesi yang paling berpengaruh dalam hal metode ini, langkah pertama yang harus dikerjakan dalam sesi ini adalah menggunting sperma agar tercampur ke NACL, tehnik menggunting sperma dengan cara miring dari atas ke bawah, pada saat menggunting sangat disarankan menggunting didalam larutan NACL. sisa kantung sperma yang sudah tidak berisi sperma jangan dicampurkan kewadah, jika sperma dan larutan NACL sudah tercampur rata proses selanjutnya adalah pembuahan telur, persiapkan segera timer/stopwatch di android anda, dengan durasi pencampuran sperma dan telur selama 1 menit 20 detik, Tuangkan cairan sperma ke wadah telur dan ratakan dengan tangan kemudian goyang wadah secara perlahan agar sperma dan telur tercampur rata selama 1 menit 20 detik. selama proses ini saya menyarankan sambil berdoa menurut ajaran dan agama masing2 biar prosesnya KLIMAX GAIS.
Jika pencampuran cairan sperma dan telur sudah berjalan 1 menit 20 detik maka segera tuangkan air secukupnya ke wadah kemudian buang sisa air yang di wadah tadi secara perlahan lahan hal ini dilakukan untuk membilas telur agar bersih dikarenakan cairan sperma yang terlalu berlebihan yang ditebar nanti di kolam penebaran akan berakibat buruk pada kondisi air. lakukan pembilasan sebanyak 2x agar hasil lebih bagus, jika sudah segera lakukan proses penebaran telur.
Demikian tata cara pemijahan striping induk ikan lele versi kami, jika ada kesalahfahaman / beda pemikiran dari para master master kumis kami Mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Untuk system Pengolahan air setelah Penebaran telur akan saya bahas di Thread Selanjutnya.
Produk yang berkaitan :
- GONADMAX (Formula Treatment induk ikan betina)
- LONGJACK (Formula Treatment induk ikan pejantan)
- GONADORELIN (Hormon Perangsang untuk ikan betina)
- TESTOLIC (Hormon Perangsang untuk ikan jantan)
- NACL (Larutan untuk pencampur / pengencer)
JANGAN LUPA BAHAGIA DAN SALAM GAZPOOOL \m/